Saturday, November 25, 2017

Analisis Jurnal 2



Judul Jurnal
PENGEMBANGAN MODEL BLENDED LEARNING MENGGUNAKAN APLIKASI EDMODO UNTUK MATA PELAJARAN GEOGRAFI SMA
Penulis Jurnal
Muhammad Alwan

Latar Belakang Masalah
Pada hakikatnya bahwa geografi tidak hanya sebatas mempelajari tentang permukaan bumi, akan tetapi mempelajari goegrafi lebih luas daripada itu, geografi membahas berbagai hal yang ada dipermukaan bumi, di luar bumi, bahkan diluar angkasa pun menjadi objek pembahasan ilmu geografi. Yeates dan Hagget (1979) menjelaskan bahwa geografi merupakan ilmu pengetahuan tentang perkembangan nasional, pengujian terhadap teori-teori yang menjelaskan serta memperkirakan distribusi spasial dan lokasi berbagai karakteristik permukaan bumi. Fielding (1974) juga menambahkan bahwa geografi merupakan studi tentang lokasi, tatanan fenomena pada permukaan bumi, dan proses-proses yang menyebabkan distribusi fenomena tersebut.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan: model blended learning menggunakan Edmodo , tingkatan kelayakan model blended learning menggunakan Edmodo pada mata pelajaran geografi, dan efisiensi model blended learning dengan menggunakan Edmodo pada mata pelajaran geografi.

Hasil Penelitian
Model blended learning menggunakan Edmodo dikembangkan berdasarkan prosedur dan tahapan-tahapan yang sudah ditetapkan mulai dari tahap analisis hingga tahap evaluasi yang dilakukan oleh ahli materi dan ahli model, sehingga menghasilkan produk berupa model blended learning yang memiliki tingkat valid, layak, dan efektif. Model yang dihasilkan berupa pola kegiatan pembelajaran yang meng-kombinasikan pembelajaran tatap muka (face to face), pembelajaran online meng-gunakan media sosial Edmodo, dan ke-giatan pembelajaran mandiri (offline).

Kelemahan penelitian didalam jurnal :
- Masih kurangnya penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran.

Kelebihan penelitian didalam jurnal :
- Memiliki tingkat akurasi kevalid-an yang layak.
Manfaat penelitian didalam jurnal :Memberikan pemahaman tentang model blended learning menggunakan edmodo.

Analisis Jurnal 1

Judul Jurnal
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN TEKNIK DINAMIS PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN UNTUK SISWA SMK KELAS X.

Penulis Jurnal
Oktavia Hardiyantari

Latar Belakang Masalah
Dunia pendidikan saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan perkembangan TIK (Teknologi, Informasi, dan Komunikasi). Masyarakat perlu menyadari akan pentingnya peranan teknologi informasi dan komunikasi dalam menunjang terlaksananya pendidikan yang sesuai dengan era globalisasi ini. Pada kenyataannya, dunia pendidikan saat ini berlomba-lomba untuk mengembangkan kemampuannya di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Oleh karena itu, media pembelajaran sebagai sarana yang sangat penting untuk menyampaikan informasi pelajaran kepada peserta didik sudah seharusnya bisa menyalurkan informasi pelajaran dengan baik, sehingga informasi pelajaran dapat diterima dengan mudah oleh peserta didik. Dengan adanya media pembelajaran, diharapkan dapat memperbesar perhatian peserta didik terhadap informasi yang disampaikan.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk multimedia pembelajaran interaktif menggunakan teknik dinamis pada mata pelajaran produktif teknik komputer dan jaringan untuk siswa SMK kelas X serta mengetahui tingkat kelayakan dan efektifitas produk multimedia pembelajaran yang dikembangkan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research & Development (R&D) diadaptasi dari model pengembangan multimedia for learning dari Alessi and Trollip yang terdiri dari perencanaan, desain, dan pengembangan.

Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan layak digunakan sebagai alat bantu pembelajaran. Hasil uji coba pada siswa memperoleh nilai rata-rata 4,34 dengan kategori sangat baik, dengan rincian pada aspek materi memiliki ratarata 4,33 (sangat baik) dan aspek media memiliki ratarata 4,35 (sangat baik). Peningkatan skor (gain score) rata-rata seluruh siswa dari hasil pretes dan postes sebesar 0,71 (N-gain >0,70), hal ini menunjukan bahwa efektivitas pengembangan produk termasuk kategori tinggi.

Kelemahan penelitian dalam jurnal :
- Tidak sebagian banyak diterapkan disekolah-sekolah lain.

Kelebihan penelitian dalam jurnal :
- Hasil pengembangan produk layak digunakan sebagai alat bantu pembelajaran.

- Hasil uji coba pada siswa memperoleh nilai yang sangat baik.

Saturday, January 14, 2017

Pengertian pelapisan sosial
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat mempunyai hubungan, kedua hal ini berkaitan satu sama lain. Pelapisan sosial berarti pembedaan antar kelas-kelas dalam masyarakat yaitu antara kelas tinggi dan kelas rendah, sedangkan Kesamaan derajat adalah suatu yang membuat bagaimana semua masyarakat ada dalam kelas yang sama tiada perbedaan kekuasaan dan memiliki hak yang sama sebagai warga negara, sehingga tidak ada dinding pembatas antara kalangan atas dan kalangan bawah.

Proses terjadinya pelapisan sosial
Pelapisan sosial terjadi dengan dua cara, yaitu :
1.Terjadi dengan sendirinya
Pada cara ini, pelapisan sosial terjadi secara alamiah atau tanpa kesengajaan. Hal ini akan membentuk pelapisan sosial yang bervariasi menurut tempat, waktu, dan kebudayaan. Kedudukan seseorang pada pelapisan sosial ini juga terjadi secara otomatis. Oleh karena sifanya yang tanpa disengaja inilah maka bentuk pelapisan dan dasar dari pada pelaisan ini bervariasi menurut tempat, waktu dan kebudayaan masyarakat dimanapun sistem itu berlaku. Pada pelapisan yang terjadi dengan sendirinya, maka kedudukan seseorang pada suatu strata tertentu adalah secara otomatis, misalnya karena usia tua, karena pemilikan kepandaian yang lebih, atau kerabat pembuka tanah, seseorang yang memiliki bakat seni, atau sakti.
2.Terjadi dengan sengaja
Sistem pelapisan ini dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Dalam sistem ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya kewenangan dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang. Dengan adanya pembagian yang jelas dalam hal wewenang dan kekuasaanini, maka didalam organisasi itu terdapat peraturan sehingga jelas bagi setiap orang yang ditempat mana letakknya kekuasaan dan wewenang yang dimiliki dan dalam organisasi baik secar vertical maupun horizontal.sistem ini dapat kita lihat misalnya didalam organisasi pemeritnahan, organisasi politik, di perusahaan besar. Didalam sistem organisasi yang disusun dengan cara ini mengandung dua sistem ialah :

Sistem fungsional : merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat, misalnya saja didalam organisasi perkantoran ada kerja sama antara kepala seksi, dan lain-lain
Sistem scalar : merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas (vertikal)
Perbedaan Sistem Pelapisan dalam Masyarakat
Masyarakat terdiri dari berbagai latar belakang dan pelapisan sosial yang berbeda-beda. Pelapisan sosial merupakan pemilah-milah kelompok sosial berdasarkan status, strata dan kemampuan individu tersebut yang terjadisecara alami didalam masyarakat. Terjadinya pelapisa sosial berdasarkan adanya cara pandang masyarakat yang berbeda-beda dengan dilatarbelakangi oleh status sosial, strata sosial dan kemampuan ekonomi yang berbeda-beda. Adapun perbedaan sistem pelapisan dalam masyarakat :
1.Sistem pelapisan masyarakat yang tertutup
2.Sistem pelapisan masyarakat yang terbuka
Pengertian kesamaan derajat
Kesamaan derajat adalah suatu sifat yang menghubungkan antara manusia dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik, maksudnya orang sebagai anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan Negara. Hak dan kewajiban sangat penting ditetapkan dalam perundang-undangan atau Konstitusi. Undang-undang itu berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali dalam arti semua orang memiliki kesamaan derajat. Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai faktor kehidupan.
Beberapa Teori Tentang Pelapisan Sosial         
Pelapisan masyarakat dibagi menjadi beberapa kelas :
·         Kelas atas (upper class)
·         Kelas bawah (lower class)
·         Kelas menengah (middle class)
·         Kelas menengah ke bawah (lower middle class)

Berikut pendapat dari beberapa ahli mengenai teori-teori tentang pelapisan masyarakat, seperti:
·         Aristotelesmembagi masyarakat berdasarkan golongan ekonominya sehingga ada yang kaya, menengah, dan melarat.
·         SeloSumardjandan Soelaiman Soemardi SH.MA menyatakan bahwa selama di dalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargainya makan barang itu akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem berlapis-lapis dalam masyarakat.
·         Vilfredo Paretomenyatakan bahwa ada 2 kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu, yaitu golongan elite dan golongan non elite.
·         Gaotano Mosoa, sarjana Italia. menyatakan bahwa di dalam seluruh masyarakat dari masyarakat yang sangat kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas yang pemerintah dan kelas yang diperintah.
·         Karl Marx, menjelaskan secara tidak langsung tentang pelapisan masyarakat. Ia  menggunakan istilah kelas yang menurutnya, pada pokoknya ada 2 macam di dalam setiap masyarakat yaitu kelas yang memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyai dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam proses produksi.
Contoh Kasus pelampiasan sosial dan kesamaan derajat
Darsem mantan TKW asal subang, Jawa barat, yang lulus hukuman
pancung di Arab Saudi, ia mendadak jadi orang kaya setelah
sumbangan dari masyarakat indonesia melalui salah satu televisi
nasional. setelah uang itu cair dia akan membeli rumah baru dan
sawah. Darsen sempat memperlihatkan tabungan yang tertera
Rp 1,259 Miliar, yang Rp 259 juta diambil untuk melunasi utang
dan memberi sedekah anak yatim dan kaum jompo di kampung,
Darsen sekarang memang bukan darsem yang dulu, namanya
mendadak beken dan kaya raya, simpati masyarakat indonesia 
telah meruba derajatnya.

Tanggap saya pribadi terhadap kasus diatas:
menurut saya, stratifikasi sosial dapat dilihat dari segi kekayaan, 
kerhormatan, kekuasaan atau wewenang dan ilmu pengetahuan. 
stratifikasi sosial sangat terasa di indonesia, misalnya saja dilihat dari
segi ekonomi (kekayaan), mereka yang memiliki kekayaan lebih
dihormati dan disegani sedangkan yang tidak memiliki kekayaan,
mereka diiniak - iniak dan diperlakukan dengan semena - mena. oleh
karna itu banyak orang yang berlomba - lomba mencari kekayaan
kekuasaan agar dapat dihargai dan dihormati
dan ini yang menjadikan bagian terpenting dalam visi hidup mereka.

STRATEGI READING DALAM MENGERJAKAN TOEFL

Teknik Membaca Diperlukannya teknik membaca yang baik dalam sesi ini, jika kamu ingin mengerjakan dengan baik serta mendapat hasil yan...